Menteri Pendidikan dan
Kebudyaaan (Mendikbud) Anies Baswedan menjelaskan pelaksanaan UN tahun ini ada
yang menggunakan sistem berbasis komputer dan manual. Ia juga mengklarifkasi
bahwa yang benar adalah UN berbasis komputer, bukan UN online.
"Jadi UN bukan ujian online ya, kalau ini datanya berbasis komputer. Setelah selesai oleh operator, server, di-upload ke Puspen (Pusat penerangan). UN ini kan tidak tersambung internet, jadi ini basis komputer, ini pakai LAN bukan internet. Jangan keliru," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan usai pertemuan di Istana Wapres, Jl Kebon Sirih, Jakpus, Rabu (8/4/2015).
Ia mengatakan, hanya 585 sekolah yang akan melaksanakan uji coba UN berbasis komputer ini. Murid sekolah yang akan melaksanaka uji coba UN berbasis komputer ini sudah berlatih selama seminggu agar terbiasa mengerjakan soal dengan komputer.
Sekolah yang tak menjalani uji coba UN berbasis komputer ini, akan tetap melaksanakan UN secara manual. Ia menjamin bobot soalnya sama sehingga terhindar dari kecurangan pasca ujian.
"Jadi secara bobot itu sama," lanjut mantan Deputi Tim Transisi Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini.
Setelah UN berlangsung, sistem ini akan kembali dievaluasi untuk dikembangkan. Menurut Anies, UN berbasis komputer lebih banyak positifnya daripada UN manual. Siswa Soal bisa lebih bervariasi namun bobotnya akan tetap sama.
"Anak-anak kerjakan berjejer tapi kan soalnya beda tapi bobot sama. Saat mereka (murid) datang juga ada mekanisme cek," pungkasnya.
"Jadi UN bukan ujian online ya, kalau ini datanya berbasis komputer. Setelah selesai oleh operator, server, di-upload ke Puspen (Pusat penerangan). UN ini kan tidak tersambung internet, jadi ini basis komputer, ini pakai LAN bukan internet. Jangan keliru," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan usai pertemuan di Istana Wapres, Jl Kebon Sirih, Jakpus, Rabu (8/4/2015).
Ia mengatakan, hanya 585 sekolah yang akan melaksanakan uji coba UN berbasis komputer ini. Murid sekolah yang akan melaksanaka uji coba UN berbasis komputer ini sudah berlatih selama seminggu agar terbiasa mengerjakan soal dengan komputer.
Sekolah yang tak menjalani uji coba UN berbasis komputer ini, akan tetap melaksanakan UN secara manual. Ia menjamin bobot soalnya sama sehingga terhindar dari kecurangan pasca ujian.
"Jadi secara bobot itu sama," lanjut mantan Deputi Tim Transisi Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini.
Setelah UN berlangsung, sistem ini akan kembali dievaluasi untuk dikembangkan. Menurut Anies, UN berbasis komputer lebih banyak positifnya daripada UN manual. Siswa Soal bisa lebih bervariasi namun bobotnya akan tetap sama.
"Anak-anak kerjakan berjejer tapi kan soalnya beda tapi bobot sama. Saat mereka (murid) datang juga ada mekanisme cek," pungkasnya.
0 Response to "Ujian Nasional Menjadi Online?"
Posting Komentar